Senin, 30 Juni 2025

Tujuan Pernikahan : Mewujudkan keluarga sakinah

Tujuan Pernikahan dalam Islam

Video Nasihat Pernikahan (Mewujudkan Kelurga sakinah)

1. Menjaga Kesucian dan Kehormatan Diri

Pernikahan adalah benteng bagi fitrah manusia agar tidak jatuh dalam perzinaan dan penyimpangan.

Rasulullah bersabda:
"Wahai para pemuda, siapa yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan."
(HR. Bukhari dan Muslim)

2. Menumbuhkan Cinta dan Kasih Sayang

Pernikahan mempertemukan dua hati untuk saling mencintai dan menyayangi. Cinta ini menjadi energi pengikat yang kuat jika didasarkan pada iman dan takwa.

3. Menjadi Ladang Ibadah dan Sarana Mendekat kepada Allah

Rumah tangga Islami adalah ruang ibadah yang sangat luas. Bekerja untuk keluarga, membahagiakan pasangan, bahkan menyuapi istri pun bernilai ibadah.

Nabi bersabda:
"Sesungguhnya dalam setiap yang kamu nafkahkan (untuk keluarga), ada pahala. Bahkan suapan yang kamu berikan ke mulut istrimu."
(HR. Bukhari dan Muslim)

4. Melahirkan Keturunan yang Saleh

Tujuan besar dari pernikahan adalah mencetak generasi yang beriman dan berakhlak mulia, sebagai pewaris risalah Islam dan pemimpin masa depan.

"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..."
(QS. At-Tahrīm: 6)

Keluarga Sakinah dalam Praktik

Keluarga sakinah tidak terbentuk secara instan, tetapi harus dibangun dengan:

ـ           Niat karena Allah

ـ           Komunikasi yang baik

ـ           Saling menghargai dan memahami

ـ           Ibadah bersama (salat, ngaji, doa)

ـ           Menjaga amanah dan kesetiaan

ـ           Musyawarah dalam mengambil keputusan

 

Pernikahan dalam Islam memiliki tujuan luhur, yaitu mewujudkan keluarga yang sakinah—rumah yang menjadi surga di dunia. Dengan fondasi iman, cinta, tanggung jawab, dan pengamalan ajaran Islam, pasangan suami istri dapat menciptakan suasana rumah tangga yang damai, penuh cinta, dan rahmat dari Allah. Keluarga sakinah menjadi tempat terbaik membangun peradaban mulia dan generasi Qur’ani.

 


0 komentar:

Posting Komentar