Sabar dan sholat adalah dua senjata utama yang diajarkan Islam dalam menghadapi ujian hidup. Dalam setiap kesulitan, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk bersandar kepada-Nya melalui kesabaran dan mendirikan sholat. Sabar bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi kekuatan jiwa untuk tetap tenang, istiqamah, dan tidak berputus asa. Sementara sholat adalah penghubung langsung antara hamba dan Tuhannya, tempat mengadu, memohon pertolongan, dan menenangkan hati. Dengan sabar dan sholat, seorang Muslim mampu melewati badai ujian dengan hati yang kuat, langkah yang mantap, dan keyakinan bahwa pertolongan Allah selalu dekat.
Dalam banyak hadis, Nabi ﷺ menjelaskan bahwa ridha
orang tua membawa ridha Allah, dan murka orang tua mengundang murka Allah.
Video : Tips agar Kaya setelah Menikah
"Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua,
dan murka Allah tergantung pada murka orang tua." (HR. Tirmidzi)
Membahagiakan orang tua bukan hanya dengan
uang, tapi juga dengan tutur kata yang lembut, perhatian yang tulus, dan
tindakan nyata yang membuat mereka senang. Saat mereka ridha, Allah pun
memberikan kelapangan rezeki yang tak disangka-sangka.
Video Nasihat Pernikahan (Mewujudkan Kelurga sakinah)
1.
Menjaga Kesucian dan Kehormatan Diri
Pernikahan adalah benteng bagi
fitrah manusia agar tidak jatuh dalam perzinaan dan penyimpangan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Wahai para pemuda, siapa yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena
menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan." (HR. Bukhari dan Muslim)
2.
Menumbuhkan Cinta dan Kasih Sayang
Pernikahan mempertemukan dua hati
untuk saling mencintai dan menyayangi. Cinta ini menjadi energi pengikat yang
kuat jika didasarkan pada iman dan takwa.
3.
Menjadi Ladang Ibadah dan Sarana Mendekat kepada Allah
Rumah tangga Islami adalah ruang
ibadah yang sangat luas. Bekerja untuk keluarga, membahagiakan pasangan, bahkan
menyuapi istri pun bernilai ibadah.
Nabi ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya dalam setiap yang kamu nafkahkan (untuk keluarga), ada
pahala. Bahkan suapan yang kamu berikan ke mulut istrimu." (HR. Bukhari dan Muslim)
4.
Melahirkan Keturunan yang Saleh
Tujuan besar dari pernikahan adalah
mencetak generasi yang beriman dan berakhlak mulia, sebagai pewaris risalah
Islam dan pemimpin masa depan.
"Wahai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrīm: 6)
Keluarga
Sakinah dalam Praktik
Keluarga sakinah tidak terbentuk
secara instan, tetapi harus dibangun dengan:
ـNiat
karena Allah
ـKomunikasi
yang baik
ـSaling
menghargai dan memahami
ـIbadah
bersama (salat, ngaji, doa)
ـMenjaga
amanah dan kesetiaan
ـMusyawarah
dalam mengambil keputusan
Pernikahan dalam Islam memiliki
tujuan luhur, yaitu mewujudkan keluarga yang sakinah—rumah yang menjadi surga
di dunia. Dengan fondasi iman, cinta, tanggung jawab, dan pengamalan ajaran
Islam, pasangan suami istri dapat menciptakan suasana rumah tangga yang damai,
penuh cinta, dan rahmat dari Allah. Keluarga sakinah menjadi tempat terbaik
membangun peradaban mulia dan generasi Qur’ani.