Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bima selaku pemateri utama. Dalam sambutannya beliau menegaskan pentingnya penguatan nilai-nilai moderasi beragama sebagai fondasi kehidupan masyarakat yang rukun, damai, dan harmonis.
“Moderasi beragama bukan sekadar jargon, tetapi merupakan sikap hidup yang harus ditanamkan di tengah masyarakat. Dengan membangun harmoni dan merajut kebersamaan, kita dapat menjaga kerukunan serta memperkuat persatuan bangsa,” ungkapnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, antara lain Kepala KUA se-Kabupaten Bima, Camat Sape dan Lambu, Kapolsek, Danramil, Dankin Brimob, Kepala Madrasah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, ormas, organisasi kepemudaan, penyuluh agama, penghulu, dan undangan lainnya.
Diskusi interaktif dalam kegiatan ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan Kampung Moderasi Beragama sebagai ruang hidup yang inklusif, toleran, dan berkeadilan. Para peserta menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah nyata membangun kesadaran bersama dalam menguatkan persaudaraan di tengah keberagaman.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat menjadi agen moderasi beragama di lingkungan masing-masing, sehingga nilai tawasuth (tengah), tawazun (seimbang), tasamuh (toleran), dan i’tidal (adil) benar-benar terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari.











0 comments:
Posting Komentar