Senin, 04 Agustus 2025

Menanamkan Nilai-nilai Ibadah Sejak Awal Membangun Rumah Tangga

Pembinaan Catin

Siti Amnah, S.Ag | Penyuluh Agama Islam

Dalam rangka menyiapkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sape menjadikan salat sebagai salah satu fokus utama dalam pembinaan calon pengantin (catin). Hal ini sejalan dengan visi Kementerian Agama dalam memperkuat ketahanan keluarga dan membangun fondasi pernikahan yang kokoh melalui penguatan nilai-nilai spiritual.

Salat sebagai Pilar Rumah Tangga Islami

Dalam Islam, salat bukan sekadar kewajiban ritual, tetapi merupakan tiang agama yang menjadi dasar utama dalam kehidupan seorang Muslim. Rasulullah saw bersabda:

رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

“Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah salat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi)

Karena itulah, dalam pembinaan calon pengantin di KUA Sape, para penyuluh agama dan narasumber menekankan pentingnya salat sebagai pondasi awal membangun rumah tangga yang diberkahi. Pasangan suami istri yang menjaga salat dengan baik akan lebih mudah menjaga komunikasi, keharmonisan, serta mampu menghadapi ujian hidup bersama.

Program Pembinaan yang Menyentuh Aspek Ibadah

Dalam sesi pembinaan, calon pengantin tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang hak dan kewajiban suami-istri, manajemen konflik, dan kesehatan reproduksi, tetapi juga dibimbing secara praktis untuk:

ـ           Memahami hikmah salat berjamaah dalam rumah tangga

ـ           Membangun komitmen salat tepat waktu sebagai budaya keluarga

ـ           Mengenal doa-doa rumah tangga dalam salat

ـ           Menjadikan salat malam (qiyamullail) sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat ikatan pasangan

Pembinaan ini dipandu oleh penyuluh agama Islam KUA Sape yang berpengalaman, serta bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan penceramah lokal.

Testimoni Calon Pengantin

Salah satu peserta, Fadli dan Nurul, menyampaikan kesan mereka:

“Kami baru sadar bahwa salat bukan hanya ibadah pribadi, tapi juga bisa menjadi perekat hati dalam rumah tangga. Kami jadi lebih semangat untuk membangun keluarga yang shalih dan shalihah.”

Harapan KUA Sape

Kepala KUA Kecamatan Sape menegaskan bahwa pembinaan calon pengantin bukan hanya administrasi pernikahan, melainkan momentum penting untuk membentuk kesadaran spiritual calon suami istri. Dengan perhatian pada salat, diharapkan keluarga Muslim di Sape tumbuh menjadi keluarga yang tangguh secara iman dan sosial.

“Kami berharap pasangan yang melangkah ke jenjang pernikahan benar-benar siap lahir dan batin, terutama dalam hal ibadah. Salat adalah awal dari semua kebaikan,” jelasnya.

  

Dengan menjadikan salat sebagai perhatian utama, pembinaan calon pengantin di KUA Sape menjadi lebih bermakna dan berdampak jangka panjang. Salat yang dijalankan bersama bukan hanya mendatangkan keberkahan, tetapi juga membentuk karakter keluarga yang kuat, tenang, dan saling mendukung dalam meraih ridha Allah SWT.

 

0 comments: