Bimbingan Perkawinan

Artikel seputar permasalahan tentang perkawinan dan rumah tangga.

Kegiatan Keagamaa

Kegiatan Keagaman yang dilakukan di kantor dan luar kantor KUA Sape.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 11 Juli 2025

Kepala dan Jajaran Kua Sape Selalu Menjaga Kebersamaan dalam Setiap Momen

Membina kebersamaan warga KUA Sape

Kebersamaan adalah fondasi utama dalam membangun lingkungan kerja yang harmonis dan produktif. Hal inilah yang terus dijaga oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sape, bersama seluruh jajaran staf dan penyuluh agama.

Dalam berbagai momen, baik kegiatan kedinasan maupun nonformal, terlihat jelas bagaimana kekompakan dan semangat kebersamaan menjadi budaya yang terus dipelihara. Mulai dari pelaksanaan program pembinaan, kegiatan rutin keagamaan seperti Kultum Jumat Pagi, hingga acara internal seperti tasyakuran dan gotong royong kebersihan kantor, seluruh pegawai KUA Sape selalu menunjukkan solidaritas dan kerjasama yang tinggi.

Kepala KUA Sape, Abdul Haris, S.H., menegaskan pentingnya menjaga kekompakan dalam menjalankan tugas. “Kami di KUA Sape selalu berusaha menumbuhkan rasa saling memiliki dan saling mendukung. Tanpa kebersamaan, pekerjaan kita tidak akan berjalan maksimal. Dengan kebersamaan, insyaAllah semua urusan menjadi ringan dan penuh berkah,” ungkap beliau.

Sikap ini tak hanya menciptakan suasana kerja yang nyaman, namun juga menjadi contoh positif bagi masyarakat sekitar tentang pentingnya semangat kolektif dalam melaksanakan amanah, khususnya di bidang pelayanan keagamaan.

Semangat kebersamaan inilah yang menjadi kunci keberhasilan KUA Sape dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sekaligus memperkuat sinergi antar lembaga di wilayah Kecamatan Sape.







Penyuluh Agama Islam Lakukan Pembinaan Praktik Sholat bagi Calon Pengantin Perempuan

Pembinaan Praktik Sholat bagi Catin Perempuan

Sape, 11 Juli 2025
— Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengamalan keagamaan bagi calon pengantin, Penyuluh Agama Islam dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sape kembali melaksanakan kegiatan pembinaan berupa praktik sholat khusus bagi calon pengantin perempuan, Jumat (11/07).

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula KUA Sape dengan dihadiri oleh beberapa calon pengantin yang sedang mengikuti Bimbingan Perkawinan (Bimwin). Dalam kegiatan tersebut, para penyuluh memberikan bimbingan teknis mengenai tata cara wudhu yang benar, gerakan sholat sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ, bacaan sholat yang sahih, serta pentingnya menjaga kekhusyukan dalam ibadah.

Penyuluh Agama Islam, St. Amnah, S.Ag., yang memimpin praktik sholat menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan agar para calon istri memiliki bekal keagamaan yang kuat dalam membina rumah tangga, khususnya dalam hal ibadah wajib seperti sholat.

“Kami ingin memastikan bahwa calon pengantin perempuan benar-benar memahami rukun dan syarat sholat, serta mampu mempraktikkannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, karena sholat adalah tiang agama dan fondasi ketenangan dalam rumah tangga,” ujarnya.

Kepala KUA Sape, Abdul Haris S.H., menugaskan para penyuluh dalam memberikan bimbingan praktik langsung kepada para catin. Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan dengan tujuan pembinaan keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah.

“Ini adalah bagian dari pelayanan keagamaan KUA yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga substantif dalam menyiapkan calon keluarga yang berkarakter islami,” jelasnya.

Kegiatan berlangsung dengan antusias, para peserta aktif bertanya dan mengikuti setiap arahan penyuluh. Di akhir sesi, mereka diberikan lembar evaluasi serta buku panduan ibadah untuk dipelajari lebih lanjut di rumah. 

KULTUM IMTAQ RUTIN JUMAT PAGI KUA SAPE: Menanamkan Nilai-Nilai Spiritual di Awal Pekan Kerja

Kultum IMTAQ Rutin Jum'at Pagi
Sape, 11 Juli 2025
– Dalam upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan pegawai, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sape kembali menggelar kegiatan Kultum IMTAQ Rutin Jum'at Pagi yang bertempat di Aula KUA Sape, Jumat (11/07) pukul 06.30 WITA.

Acara yang berlangsung khidmat ini diawali dengan pembukaan oleh MC Syahrul Rijal, SH., M.E., dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Miftahul Khair, S.H. yang menambah suasana religius dan hikmat dalam kegiatan tersebut.

Sesi utama berupa kultum/tausiyah IMTAQ disampaikan oleh Ust. Idham, SH. dengan mengangkat tema menarik “5 Karakteristik Pegawai”. Dalam tausiyahnya, beliau menekankan pentingnya karakter islami dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara, antara lain: amanah, disiplin, jujur, profesional, dan semangat melayani. Kelima karakter tersebut dianggap sebagai pondasi utama dalam membentuk pribadi pegawai yang berintegritas dan diridhai Allah SWT. Kemuadian dilanjutkan Sambutan Kepala KUA Kec. Sape, Abdul Haris, SH. dengan menekankan semangat kerjasama dan sama-sama bekerja.

Acara ditutup dengan doa penutup yang dipimpin oleh Ust. Khairuddin, S.Pd.I., M.Pd., memohon keberkahan dan kelancaran dalam setiap aktivitas kerja serta menjaga semangat kebersamaan di lingkungan KUA Sape.

Kegiatan rutin ini merupakan salah satu bentuk pembinaan mental spiritual yang diharapkan dapat terus membudaya di lingkungan kerja KUA sebagai bagian dari implementasi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

Modul Bimbingan Perkawinan : Untuk Calon Pengantin


Modul ini merupakan tindaklanjut hasil penelitian Puslitbang Kehidupan Keagamaan tentang Trend Cerai Gugat pada masyarakat Muslim Indonesia yang dilaksanakan tahun 2015.

Salah satu temuan penting penelitian tersebut adalah bahwa tingginya perceraian, khususnya cerai gugat, dipicu oleh kondisi pasangan suami isteri yang tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup untuk memahami makna perkawinan dengan segala permasalahannya. Karena tidak memiliki bekal itulah, maka lembaga perkawinan yang dijalaninya sangat rentan terjadi konflik.

Dalam kondisi seperti itu, pasangan tidak memiliki tekad yang kuat untuk mempertahankan perkawinan sehingga jika ada sedikit permasalahan maka pasangan dengan cepat mengambil keputusan untuk bercerai

DOWNLOAD DI SINI


Kamis, 10 Juli 2025

PENGUMUMAN : KULTUM IMTAQ RUTIN JUMAT PAGI


KULTUM IMTAQ RUTIN JUMAT PAGI

🕌 KUA SAPE


📅 Hari/Tanggal: Jumat, 11 Juli 2025

⏰ Waktu: 06.30 WITA - Selesai

📍 Tempat: Aula KUA Sape


SUSUNAN ACARA:

Pembukaan

 🗣️ Oleh: MC – Syahrul Rijal, SH., M.E.


Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an

 📖 Miftahul Khair, S.H.


Kultum / Tausiyah IMTAQ

 🕌 Oleh: Ust. Idham, SH.

 🎯 Tema: 5 Karakteristik Pegawai


Doa Penutup

 🙏 Dipimpin oleh: Ust. Khairuddin, S.Pd.I.m M.Pd.


Penutup


📌 Catatan:

🔔 Seluruh peserta diharapkan hadir tepat waktu.

📿 Mari jadikan momen ini sebagai sarana peningkatan iman, takwa, dan profesionalisme kerja.

Kepala dan Jajaran Kua Sape Hadir dalam Acara Doa atas Wafatnya Orang Tua Penghulu Kua Sape


Sape, 10 Juli 2025
— Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sape beserta seluruh jajaran menunjukkan rasa empati dan solidaritas yang tinggi dengan senantiasa hadir dalam rangkaian acara doa atas wafatnya orang tua dari Penghulu KUA Saiful, S.Ag, yakni H. Tahamin bin Hasan di Desa Rai Oi Kec. Sape.

Kehadiran Kepala KUA Sape, Abdul Haris. SH., bersama jajaran tidak hanya pada malam pertama, tetapi juga terus berlanjut hingga malam ketiga. Dalam setiap malam tersebut, mereka turut larut dalam suasana duka bersama keluarga almarhum, sekaligus mendoakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. serta ceramah Agama oleh para penyuluh Agama Islam KUA Sape. Pada malam kedua disampaikan oleh Ust. Idham H. Ahmad, SH. dan pada malam ketiga disampaikan oleh Ust. Dr. Abdul Munir, M.Pd.I.


“Kehadiran kami adalah bentuk penghormatan dan dukungan moril kepada saudara kami, Bapak Saiful, S.Ag. Kami keluarga besar KUA Sape merasa kehilangan dan tentu turut merasakan kesedihan yang beliau alami,” ujar Kepala KUA Sape.


Suasana kebersamaan dan kekeluargaan sangat terasa dalam acara tersebut. Selain keluarga besar KUA Sape, turut hadir pula tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para tetangga dan kerabat yang ikut mendoakan almarhum.

Semoga segala amal ibadah almarhum diterima oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta keikhlasan. Aamiin.


 

Pentingnya Kejujuran dan Kepercayaan dalam Hubungan Suami Istri

 Pentingnya Kejujuran dan Kepercayaan dalam Hubungan Suami Istri


Dr. Abdul Munir, M.Pd.I
(Penyuluh Agama Islam, KUA Sape)

Dalam Islam, pernikahan bukan hanya hubungan biologis antara dua insan, tetapi merupakan ikatan suci (mitsaqan ghalizha) yang dibangun atas dasar iman, tanggung jawab, dan cinta karena Allah. Salah satu fondasi utama yang menjadi penopang keutuhan rumah tangga adalah kejujuran dan kepercayaan antara suami dan istri.

Tanpa kejujuran, komunikasi akan rapuh. Tanpa kepercayaan, cinta menjadi curiga. Maka, Islam memandang kejujuran dan kepercayaan bukan sekadar nilai moral, tetapi sebagai bagian dari iman dan syariat dalam membina keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

1. Kejujuran dalam Islam: Landasan Iman dan Akhlak

Kejujuran (ṣidq) merupakan nilai utama dalam akhlak Islam. Rasulullah bersabda:

إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ، حَتَّى يُكْتَبَ عِندَ اللَّهِ صِدِّيقًا

"Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Seseorang yang senantiasa berkata jujur akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kejujuran dalam hubungan suami istri mencakup:

ـ           Jujur tentang perasaan.

ـ           Jujur dalam keuangan.

ـ           Jujur dalam menjaga komitmen dan janji.

ـ           Tidak menyembunyikan masalah atau kesalahan besar dari pasangan.

Dalam QS. At-Taubah: 119, Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan jadilah kamu bersama orang-orang yang jujur."

Kejujuran membuka pintu rasa aman dan keterbukaan, yang menjadi syarat utama bagi keharmonisan rumah tangga.

 

2. Kepercayaan: Buah dari Kejujuran dan Amanah

Kepercayaan (tsiqah) dalam hubungan suami istri adalah keyakinan bahwa pasangan:

ـ           Setia dalam komitmen pernikahan.

ـ           Menjaga kehormatan diri saat berjauhan.

ـ           Bertanggung jawab terhadap hak dan kewajibannya.

Rasulullah bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam konteks rumah tangga:

ـ           Suami adalah pemimpin, dan harus dapat dipercaya dalam menafkahi, melindungi, dan memimpin keluarga secara adil.

ـ           Istri adalah penjaga rumah, dan harus dapat dipercaya dalam menjaga amanah keluarga, anak-anak, dan kehormatan suami.

Kepercayaan bukan diberikan karena dipaksa, tetapi diperoleh melalui konsistensi kejujuran dan akhlak.

3. Dampak Jika Kejujuran dan Kepercayaan Hilang

Ketika kejujuran dan kepercayaan tidak dijaga, maka:

ـ           Hubungan akan diwarnai dengan prasangka, rasa curiga, dan konflik.

ـ           Mudah terjadi pengkhianatan, baik secara emosional maupun fisik.

ـ           Anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang tidak stabil, sehingga mempengaruhi perkembangan psikologis mereka.

ـ           Muncul kebohongan demi kebohongan yang meruntuhkan pondasi rumah tangga.

Allah SWT mengingatkan dalam QS. Al-Hujurat: 12:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Dan jangan mencari-cari kesalahan orang lain..."

4. Cara Menumbuhkan dan Menjaga Kejujuran dan Kepercayaan

a. Bangun Komunikasi Terbuka dan Saling Mendengar

Komunikasi yang sehat mencegah kesalahpahaman. Suami istri harus mampu berbicara jujur tanpa takut dihakimi.

b. Jaga Amanah dan Komitmen

Jangan mengumbar janji yang tidak ditepati. Ketepatan dalam ucapan dan tindakan adalah bentuk nyata kejujuran.

c. Libatkan Allah dalam Setiap Urusan Rumah Tangga

Pasangan yang sama-sama bertakwa akan menjaga amanah pernikahan karena tahu bahwa Allah selalu mengawasi.

d. Saling Memaafkan dan Tidak Menyimpan Dendam

Kesalahan kecil adalah hal yang lumrah, namun menyimpannya dalam hati akan menggerogoti kepercayaan.

e. Berdoa untuk Keharmonisan dan Kejujuran

Misalnya dengan membaca:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan kami dan keturunan-keturunan kami sebagai penyejuk mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan: 74)

5. Studi Kasus: Rasulullah dan Khadijah Radhiyallahu ‘Anha

Hubungan Rasulullah dan Khadijah merupakan contoh ideal:

ـ           Khadijah percaya penuh pada Rasulullah bahkan saat beliau mengaku didatangi wahyu pertama.

ـ           Tidak pernah tercatat Rasulullah menyakiti atau menyembunyikan sesuatu dari Khadijah.

ـ           Hubungan keduanya dibangun di atas fondasi kejujuran, kepercayaan, dan saling mendukung.

 

Pernikahan yang langgeng dan diberkahi Allah tidak hanya dibangun dengan cinta, tetapi juga oleh dua pilar utama: kejujuran dan kepercayaan. Keduanya merupakan bagian dari iman, amanah, dan adab Islami dalam rumah tangga.

Dalam masyarakat yang tengah menghadapi krisis moral dan tingginya angka perceraian, memperkuat nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan dalam pernikahan adalah bentuk nyata revitalisasi peradaban keluarga Islam.

 

Rabu, 09 Juli 2025

Lafal Akad Nikah & Doa-doa

 

Klik Gambar untuk melihat Full

1. Lafal Akad Nikah

2. Doa saat Hubungan suami Istri

3. Do'a Mandi Junub

4. Do' Mandi Haid

5. Do'a Mandi Nifas


Download File

Kitab-Kitab Tentang Pernikahan dan Rumahtangga

Koleksi Kitab Nikah

Berikut beberapa kitab yang membahas tentang pernikahan dalam Islam:

Uqudulujain (عُقُوْدُ الْجِيْن): Terjemahnya || Arab (Asli)

Karya Syekh Nawawi al-Bantani, kitab ini membahas tentang hak dan kewajiban suami istri, serta adab-adab dalam berumah tangga. 

Qurratul Uyun (قُرَّةُ الْعُيُوْنِ): Terjemahnya || Arab (Asli)

Karya Syekh Muhammad at-Tahami Ibnu Madani, kitab ini berisi penjelasan tentang hukum-hukum pernikahan dan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan rumah tangga. 

Fathul Izar (فَتْحُ الْإِزَارِ): 

Kitab ini juga membahas tentang masalah pernikahan dan kehidupan rumah tangga, namun lebih dikenal sebagai kitab yang membahas pendidikan seks dalam konteks pernikahan. 

Download Kitab Fathul Izar : Terjemahnya || Asli (Arab)

Hadiyyah al-Arus (هَدِيَّةُ الْعَرُوْسِ):

Kitab ini berisi risalah singkat tentang pedoman berumah tangga dalam Islam, memberikan panduan praktis bagi pasangan yang baru menikah. 

Majmu' fi Ahkam Nikah:

Kitab ini merupakan kumpulan berbagai kitab yang membahas hukum pernikahan, termasuk di dalamnya kitab Uddah wa Silah, Misykatul Mishbah, An Nuqulus Shihah, dan Al Miftah Li Bab Nikah. 

Al-Miftah Li Bab Nikah:

Kitab ini secara khusus membahas tentang seluk beluk pernikahan, mulai dari akad nikah hingga permasalahan yang mungkin timbul dalam rumah tangga. 

Tuhfatul 'Arus:

Karya Mahmud Mahdi Al-Istambuly, kitab ini membahas tentang pernikahan dan kehidupan rumah tangga dalam Islam. 

Azzawaj Fi Dzillil Islam:

Karya Syekh Abdurrahman Abdulkhaliq, kitab ini membahas tentang pernikahan dalam naungan Islam. 

Azzawaj Al-Islamy As-Said:

Karya Mahmud Al-Mishri Abu Ammar, kitab ini membahas tentang pernikahan Islami yang bahagia. 

 Al Majmu' Syarah Al Muhadzdzab

Download kitab Al Majmu' Syarah Al Muhadzdzab : Terjememah || Asli


Mempersiapkan Mental dan Spiritual Munuju Pernikahan

 

Mempersiapkan Mental dan Spiritual Munuju Pernikahan

 


Dr. Abdul Munir, M.Pd.I
(Penyuluh Agama Islam, KUA Sape)

Pernikahan dalam Islam bukan sekadar ikatan lahir antara dua insan, melainkan sebuah perjanjian suci (mitsaqan ghalizha) yang mengikat dua jiwa dalam ibadah panjang menuju ridha Allah. Sayangnya, banyak orang yang mempersiapkan pesta pernikahan secara besar-besaran, namun lalai mempersiapkan mental dan spiritual untuk menghadapi kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya. Padahal, persiapan lahiriah tanpa kesiapan batiniah sangat rentan membawa pernikahan kepada kegagalan.

1. Makna Pernikahan dalam Islam

Islam memandang pernikahan sebagai salah satu bentuk ibadah dan sarana untuk menjaga kesucian diri. Rasulullah SAW bersabda:

النكاح سنتي، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي

“Nikah itu sunnahku, siapa yang tidak suka terhadap sunnahku maka ia bukan dari golonganku.”
(HR. Ibnu Majah)

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang." (QS. Ar-Rum: 21)

 

2. Pentingnya Persiapan Mental Menuju Pernikahan

Pernikahan bukan hanya tentang cinta, tapi juga tentang komitmen, kesabaran, komunikasi, dan tanggung jawab. Kesiapan mental akan membantu seseorang:

ـ           Menghadapi perbedaan karakter dengan pasangan.

ـ           Menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain.

ـ           Menyelesaikan masalah rumah tangga tanpa emosi berlebihan.

ـ           Menumbuhkan kedewasaan dalam pengambilan keputusan bersama.

Tanpa mental yang matang, pertengkaran kecil bisa membesar, dan masalah rumah tangga menjadi sulit diatasi.

 

3. Persiapan Spiritual Sebelum Menikah

Persiapan spiritual berarti membangun hubungan yang kuat dengan Allah sebelum membangun hubungan dengan manusia. Ini mencakup:

a. Memperbaiki Niat

Menikah karena Allah, bukan karena desakan umur, tuntutan sosial, atau sekadar dorongan nafsu. Niat yang lurus akan membimbing kita menjalani rumah tangga sebagai ladang pahala.

b. Memperbanyak Doa

Berdoalah agar diberi pasangan yang saleh/salehah dan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Salah satu doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا


"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan dan keturunan sebagai penyejuk mata kami dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan: 74)

c. Memperbanyak Amal Ibadah

Bangun kebiasaan salat tepat waktu, membaca Al-Qur'an, dan bersedekah. Kebiasaan baik ini akan menjadi pondasi kuat saat menghadapi ujian rumah tangga kelak.

d. Tobat dan Muhasabah

Sebelum melangkah ke jenjang suci, bersihkan diri dari dosa-dosa masa lalu. Lakukan muhasabah (introspeksi) dan perbanyak istighfar agar memasuki pernikahan dengan jiwa yang bersih.

4. Belajar Ilmu Pernikahan

Sebagaimana ibadah lain, pernikahan juga perlu ilmu. Pelajarilah:

ـ           Hak dan kewajiban suami istri dalam Islam.

ـ           Cara membangun komunikasi yang sehat.

ـ           Etika dalam menyelesaikan konflik rumah tangga.

ـ           Peran sebagai calon ayah/ibu kelak.

Nabi SAW bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

"Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga."  (HR. Muslim)

5. Konsultasi dan Bimbingan Pra Nikah

Jangan ragu mengikuti bimbingan pra-nikah atau berkonsultasi dengan ulama, ustaz, maupun konselor pernikahan yang terpercaya. Ini penting agar kita tidak hanya siap secara teori, tapi juga memiliki strategi dalam membina rumah tangga Islami.

Pernikahan adalah ibadah jangka panjang yang membutuhkan bekal mental dan spiritual. Dengan niat yang lurus, hati yang bersih, ilmu yang cukup, serta hubungan yang kuat dengan Allah, insyaAllah pernikahan akan menjadi jalan menuju surga.

Semoga kita semua diberikan kemudahan dalam mempersiapkan diri dan dijodohkan dengan pasangan yang menjadi penyejuk mata dan pelengkap iman. Aamiin.

 

Selasa, 08 Juli 2025

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bima dan KUA Sape Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Desa Sangia dan Naru Barat

Penyerahan Bantuan untuk Korban Kebakaran Sangia

Sape, 8 Juli 2025
— Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bima, TG. H. Mujiburrahman, S.Ag, bersama jajaran Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sape, menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada korban kebakaran yang melanda Desa Sangia dan Desa Naru Barat, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, NTB.

Kebakaran yang terjadi pada Kamis, 3 Juli 2025 lalu, menyebabkan sejumlah rumah warga hangus terbakar dan mengakibatkan kerugian materil yang cukup besar. Menyikapi musibah tersebut, Kemenag Kabupaten Bima menunjukkan kepeduliannya dengan turun langsung ke lokasi dan menyerahkan bantuan berupa uang tunai kepada para korban.


"Kehadiran kami adalah bentuk empati dan solidaritas atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Sangia dan Naru Barat. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka," ungkap Kepala Kemenag.

Kepala KUA Sape, Abdul Haris, SH., yang turut dalam penyaluran bantuan tersebut, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dari nilai-nilai keagamaan dalam merespons musibah dengan kasih sayang dan solidaritas.


Selain penyaluran bantuan, tim dari KUA Sape juga memberikan dukungan moril serta melakukan pendekatan spiritual kepada korban dengan memberikan motivasi dan doa bersama agar diberikan kekuatan dan ketabahan bersama Penyuluh Agama Islam Usth. Amnah, S.Ag., Ust. Dr. Abdul Munir, M.Pd.I. didampingi Ust. Muslim, MA, serta Ust. Khairuddin. M.Pd.I.


Warga yang terdampak menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan dari Kemenag Kabupaten Bima dan KUA Sape beserta para penyuluh Agama Islam. Mereka berharap adanya sinergi berkelanjutan antara lembaga keagamaan, dan masyarakat dalam menangani dampak bencana dan membangun kembali kehidupan yang lebih baik.