
Bahaya Perceraian dan Cara
Mencegahnya
Dr. Abdul Munir, M.Pd.I

(Penyuluh
Agama Islam, KUA Sape)
Perceraian adalah sesuatu yang diperbolehkan
dalam Islam, tetapi sangat tidak dianjurkan. Rasulullah ﷺ bersabda:
أَبْغَضُ الْحَلَالِ إِلَى اللَّهِ الطَّلَاقُ
"Perkara halal yang paling dibenci Allah adalah talak
(perceraian)."
(HR. Abu
Dawud, no. 2178; dinilai hasan oleh al-Albani)
Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun perceraian
tidak haram, namun Allah tidak menyukai terjadinya perpisahan suami-istri. Hal
ini karena dampak perceraian bukan hanya dirasakan oleh pasangan, tetapi juga
oleh anak-anak, keluarga besar, dan bahkan masyarakat.
Bahaya Perceraian
1.
Merusak
Tatanan Keluarga
Perceraian memutus ikatan sakral yang dibangun atas dasar cinta, tanggung
jawab, dan kepercayaan. Jika tidak disikapi dengan bijak, ini dapat merusak
harmoni keluarga besar dan hubungan sosial di sekitarnya.
2.
Membuat
Anak Kehilangan Figur Lengkap Orang Tua
Anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah atau ibu cenderung mengalami gangguan
emosional, kesulitan dalam belajar, dan kurangnya kasih sayang secara utuh.
Mereka juga rentan terhadap pengaruh negatif lingkungan.
3.
Gangguan
Psikologis
Perceraian dapat menimbulkan luka batin yang mendalam, baik bagi suami maupun
istri. Rasa kecewa, marah, kesepian, bahkan depresi sering muncul pasca
perpisahan.
4.
Menimbulkan
Fitnah dan Dosa
Kadang perceraian diiringi dengan saling membongkar aib, caci maki, dan
permusuhan, yang justru membuka pintu fitnah dan menjauhkan dari keberkahan
rumah tangga yang seharusnya menjadi ladang pahala.
Cara Mencegah Perceraian Menurut Islam
1. Memperkuat
Landasan Takwa
Rumah tangga yang dibangun atas dasar keimanan
dan takwa kepada Allah akan lebih kokoh menghadapi badai. Suami istri yang
bertakwa akan mengedepankan kesabaran dan pengampunan.
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ
مَخْرَجًۭا
"Barang
siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar."
(QS. At-Talaq: 2)
2. Komunikasi
yang Baik
Banyak perceraian terjadi karena miskomunikasi.
Islam mengajarkan dialog yang lembut dan saling memahami. Rasulullah ﷺ adalah
teladan dalam mendengarkan dan berbicara dengan istri-istrinya secara
bijaksana.
3. Menjaga
Romantisme dan Kasih Sayang
Menunjukkan cinta, perhatian, dan kepedulian
secara rutin akan mempererat hubungan. Sekecil apa pun perhatian yang diberikan
kepada pasangan, jika diniatkan karena Allah, akan bernilai ibadah.
4. Sabar
dalam Menghadapi Kekurangan
Tidak ada pasangan yang sempurna. Allah
menciptakan suami istri untuk saling melengkapi dan menutupi kekurangan, bukan
untuk mencari-cari kesalahan.
لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ
مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
"Janganlah
seorang mukmin membenci seorang mukminah. Jika ia tidak menyukai satu sifat,
maka ia pasti menyukai sifat yang lain."
(HR. Muslim)
5. Melibatkan
Orang Ketiga yang Adil (Hakam)
Jika konflik membesar, Islam menganjurkan
mediasi dengan melibatkan keluarga atau pihak ketiga yang dapat dipercaya.
وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا
فَٱبْعَثُوا۟ حَكَمًۭا مِّنْ أَهْلِهِۦ وَحَكَمًۭا مِّنْ أَهْلِهَآ ۚ إِن
يُرِيدَآ إِصْلَـٰحًۭا يُوَفِّقِ ٱللَّهُ بَيْنَهُمَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ
عَلِيمًا خَبِيرًۭا
"Jika kamu khawatir
akan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari
keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika
keduanya bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada
keduanya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
(QS. An-Nisa: 35)
Perceraian
adalah jalan terakhir jika tidak ada lagi harapan damai dan keharmonisan. Namun
sebelum sampai ke sana, Islam sangat menganjurkan berbagai upaya pencegahan
yang berlandaskan takwa, komunikasi, kesabaran, dan kasih sayang. Rumah tangga
bukan tentang mencari pasangan yang sempurna, melainkan menjadi pasangan yang
saling menyempurnakan dalam iman dan cinta karena Allah SWT.
Semoga setiap pasangan suami istri diberi
kemampuan untuk menjaga keutuhan rumah tangganya, menjadikannya surga dunia
yang mengantar ke surga akhirat.






0 comments:
Posting Komentar