Rabu, 23 Juli 2025

Bahaya Perceraian dan Cara Mencegahnya

  

Bahaya Perceraian dan Cara Mencegahnya 

Dr. Abdul Munir, M.Pd.I

(Penyuluh Agama Islam, KUA Sape)

Perceraian adalah sesuatu yang diperbolehkan dalam Islam, tetapi sangat tidak dianjurkan. Rasulullah bersabda:

أَبْغَضُ الْحَلَالِ إِلَى اللَّهِ الطَّلَاقُ

"Perkara halal yang paling dibenci Allah adalah talak (perceraian)."
(HR. Abu Dawud, no. 2178; dinilai hasan oleh al-Albani)

Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun perceraian tidak haram, namun Allah tidak menyukai terjadinya perpisahan suami-istri. Hal ini karena dampak perceraian bukan hanya dirasakan oleh pasangan, tetapi juga oleh anak-anak, keluarga besar, dan bahkan masyarakat.

Bahaya Perceraian

1.      Merusak Tatanan Keluarga
Perceraian memutus ikatan sakral yang dibangun atas dasar cinta, tanggung jawab, dan kepercayaan. Jika tidak disikapi dengan bijak, ini dapat merusak harmoni keluarga besar dan hubungan sosial di sekitarnya.

2.      Membuat Anak Kehilangan Figur Lengkap Orang Tua
Anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah atau ibu cenderung mengalami gangguan emosional, kesulitan dalam belajar, dan kurangnya kasih sayang secara utuh. Mereka juga rentan terhadap pengaruh negatif lingkungan.

3.      Gangguan Psikologis
Perceraian dapat menimbulkan luka batin yang mendalam, baik bagi suami maupun istri. Rasa kecewa, marah, kesepian, bahkan depresi sering muncul pasca perpisahan.

4.      Menimbulkan Fitnah dan Dosa
Kadang perceraian diiringi dengan saling membongkar aib, caci maki, dan permusuhan, yang justru membuka pintu fitnah dan menjauhkan dari keberkahan rumah tangga yang seharusnya menjadi ladang pahala.

Cara Mencegah Perceraian Menurut Islam

1. Memperkuat Landasan Takwa

Rumah tangga yang dibangun atas dasar keimanan dan takwa kepada Allah akan lebih kokoh menghadapi badai. Suami istri yang bertakwa akan mengedepankan kesabaran dan pengampunan.

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًۭا

"Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar."
(QS. At-Talaq: 2)

2. Komunikasi yang Baik

Banyak perceraian terjadi karena miskomunikasi. Islam mengajarkan dialog yang lembut dan saling memahami. Rasulullah adalah teladan dalam mendengarkan dan berbicara dengan istri-istrinya secara bijaksana.

3. Menjaga Romantisme dan Kasih Sayang

Menunjukkan cinta, perhatian, dan kepedulian secara rutin akan mempererat hubungan. Sekecil apa pun perhatian yang diberikan kepada pasangan, jika diniatkan karena Allah, akan bernilai ibadah.

4. Sabar dalam Menghadapi Kekurangan

Tidak ada pasangan yang sempurna. Allah menciptakan suami istri untuk saling melengkapi dan menutupi kekurangan, bukan untuk mencari-cari kesalahan.

لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

"Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Jika ia tidak menyukai satu sifat, maka ia pasti menyukai sifat yang lain."
(HR. Muslim)

5. Melibatkan Orang Ketiga yang Adil (Hakam)

Jika konflik membesar, Islam menganjurkan mediasi dengan melibatkan keluarga atau pihak ketiga yang dapat dipercaya.

وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَٱبْعَثُوا۟ حَكَمًۭا مِّنْ أَهْلِهِۦ وَحَكَمًۭا مِّنْ أَهْلِهَآ ۚ إِن يُرِيدَآ إِصْلَـٰحًۭا يُوَفِّقِ ٱللَّهُ بَيْنَهُمَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًۭا

"Jika kamu khawatir akan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika keduanya bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada keduanya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

(QS. An-Nisa: 35)

Perceraian adalah jalan terakhir jika tidak ada lagi harapan damai dan keharmonisan. Namun sebelum sampai ke sana, Islam sangat menganjurkan berbagai upaya pencegahan yang berlandaskan takwa, komunikasi, kesabaran, dan kasih sayang. Rumah tangga bukan tentang mencari pasangan yang sempurna, melainkan menjadi pasangan yang saling menyempurnakan dalam iman dan cinta karena Allah SWT.

Semoga setiap pasangan suami istri diberi kemampuan untuk menjaga keutuhan rumah tangganya, menjadikannya surga dunia yang mengantar ke surga akhirat.

 

0 comments: