Anak
adalah amanah dari Allah ﷻ sekaligus anugerah yang luar biasa. Mereka lahir ke dunia dalam
keadaan fitrah, suci dan belum tercemar oleh apapun. Tugas orang tua adalah mendidik, membimbing, dan menanamkan
nilai-nilai Islam sejak dini, agar anak tumbuh menjadi pribadi
yang saleh dan bermanfaat bagi umat.
Islam sangat menekankan pentingnya pendidikan
dalam keluarga karena rumah adalah madrasah pertama dan utama. Dalam sebuah
hadis, Nabi ﷺ bersabda:
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى
الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ
يُمَجِّسَانِهِ
“Tidak ada seorang anak pun yang
lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi,
Nasrani, atau Majusi."
(HR.
Bukhari dan Muslim)
1. Pendidikan Anak adalah Tanggung Jawab Utama
Orang Tua
Dalam Islam, mendidik anak bukan hanya tugas
guru di sekolah atau ustaz di madrasah, tetapi merupakan kewajiban langsung orang tua,
terutama ayah sebagai pemimpin keluarga.
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا
أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
"Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa keselamatan keluarga dari siksa neraka
tergantung pada sejauh mana orang tua membimbing anak-anak mereka dalam jalan
takwa.
2. Menanamkan Tauhid Sejak Dini
Tauhid adalah fondasi utama dalam pendidikan
Islam. Anak harus dikenalkan kepada Allah ﷻ, bahwa hanya Dia yang menciptakan, memberi
rezeki, dan berhak disembah.
Contoh pendidikan tauhid bisa dimulai dengan:
ـ
Mengajarkan kalimat syahadat.
ـ
Membiasakan berdoa dan bersyukur.
ـ
Menanamkan bahwa Allah Maha Melihat dan Maha
Mengetahui.
Sebagaimana nasihat Luqman kepada anaknya:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ
يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
"Wahai
anakku! Janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS. Luqman: 13)
3. Mengajarkan Salat dan Ibadah Sejak Kecil
Salat adalah tiang agama. Orang tua wajib
mendidik anak untuk salat sejak kecil, bukan menunggu dewasa.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ
أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ،
وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
"Perintahkanlah anak-anakmu untuk melaksanakan salat
ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika enggan) ketika
mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka." (HR. Abu
Dawud)
Mengajarkan ibadah sejak dini akan membentuk karakter religius yang melekat
hingga dewasa.
4. Menjadi Teladan dalam Perilaku dan Akhlak
Anak belajar bukan hanya dari kata-kata, tetapi
terutama dari keteladanan orang tua. Jika
orang tua jujur, disiplin, dan santun, anak cenderung menirunya.
Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam akhlak:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ
الْأَخْلَاقِ
"Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad)
Oleh karena itu, keluarga Islami adalah
keluarga yang setiap anggotanya berusaha
meneladani Rasulullah ﷺ dalam akhlak sehari-hari.
5. Membangun Komunikasi yang Islami dan Penuh
Kasih Sayang
Komunikasi yang baik adalah kunci keharmonisan.
Orang tua perlu mendengarkan anak, menghargai pendapatnya, dan membimbing
dengan lembut, bukan dengan amarah atau kekerasan.
Nabi ﷺ tidak pernah membentak anak-anak, bahkan
terhadap cucu-cucunya, beliau menunjukkan kasih sayang luar biasa.
مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ
"Barang
siapa tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Doa dan Harapan yang Baik untuk Anak
Doa orang tua adalah senjata spiritual dalam
mendidik anak. Al-Qur'an mengajarkan doa yang sangat indah:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami
pasangan-pasangan kami dan keturunan-keturunan kami sebagai penyejuk mata kami,
dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS.
Al-Furqan: 74)
Doa ini menunjukkan harapan agar anak bukan
hanya baik secara duniawi, tetapi juga saleh
dan bertakwa sebagai generasi penerus Islam.
7. Mewaspadai Pengaruh Lingkungan dan Media
Pendidikan anak Islami juga berarti melindungi mereka dari pengaruh negatif
seperti tontonan yang merusak akhlak, pergaulan bebas, dan nilai-nilai sekuler.
Orang tua perlu membatasi, mengawasi, serta memberi alternatif hiburan yang
edukatif dan Islami.
Mendidik
anak dalam keluarga yang Islami adalah tugas
mulia yang membutuhkan ilmu, kesabaran, dan keteladanan. Dengan
membangun fondasi tauhid, mengajarkan ibadah sejak kecil, menanamkan akhlak
yang baik, dan memperkuat komunikasi penuh cinta, anak-anak akan tumbuh menjadi
generasi yang tangguh dan saleh.
Keluarga
Islami melahirkan masyarakat Islami. Dan masyarakat Islami adalah cikal bakal
kejayaan umat.
0 komentar:
Posting Komentar