Sabtu, 12 Juli 2025

Mendidik Anak dalam Keluarga yang Islami

 Mendidik Anak dalam Keluarga yang Islami

 


Dr. Abdul Munir, M.Pd.I
(Penyuluh Agama Islam, KUA Sape)

Anak adalah amanah dari Allah sekaligus anugerah yang luar biasa. Mereka lahir ke dunia dalam keadaan fitrah, suci dan belum tercemar oleh apapun. Tugas orang tua adalah mendidik, membimbing, dan menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini, agar anak tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan bermanfaat bagi umat.

Islam sangat menekankan pentingnya pendidikan dalam keluarga karena rumah adalah madrasah pertama dan utama. Dalam sebuah hadis, Nabi bersabda:

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Tidak ada seorang anak pun yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi."
(HR. Bukhari dan Muslim)

1. Pendidikan Anak adalah Tanggung Jawab Utama Orang Tua

Dalam Islam, mendidik anak bukan hanya tugas guru di sekolah atau ustaz di madrasah, tetapi merupakan kewajiban langsung orang tua, terutama ayah sebagai pemimpin keluarga.

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6)

Ayat ini menegaskan bahwa keselamatan keluarga dari siksa neraka tergantung pada sejauh mana orang tua membimbing anak-anak mereka dalam jalan takwa.

2. Menanamkan Tauhid Sejak Dini

Tauhid adalah fondasi utama dalam pendidikan Islam. Anak harus dikenalkan kepada Allah , bahwa hanya Dia yang menciptakan, memberi rezeki, dan berhak disembah.

Contoh pendidikan tauhid bisa dimulai dengan:

ـ           Mengajarkan kalimat syahadat.

ـ           Membiasakan berdoa dan bersyukur.

ـ           Menanamkan bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui.

Sebagaimana nasihat Luqman kepada anaknya:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

"Wahai anakku! Janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS. Luqman: 13)

3. Mengajarkan Salat dan Ibadah Sejak Kecil

Salat adalah tiang agama. Orang tua wajib mendidik anak untuk salat sejak kecil, bukan menunggu dewasa.

Nabi Muhammad bersabda:

مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

"Perintahkanlah anak-anakmu untuk melaksanakan salat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika enggan) ketika mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka." (HR. Abu Dawud)

Mengajarkan ibadah sejak dini akan membentuk karakter religius yang melekat hingga dewasa.

4. Menjadi Teladan dalam Perilaku dan Akhlak

Anak belajar bukan hanya dari kata-kata, tetapi terutama dari keteladanan orang tua. Jika orang tua jujur, disiplin, dan santun, anak cenderung menirunya.

Rasulullah adalah teladan terbaik dalam akhlak:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad)

Oleh karena itu, keluarga Islami adalah keluarga yang setiap anggotanya berusaha meneladani Rasulullah dalam akhlak sehari-hari.

5. Membangun Komunikasi yang Islami dan Penuh Kasih Sayang

Komunikasi yang baik adalah kunci keharmonisan. Orang tua perlu mendengarkan anak, menghargai pendapatnya, dan membimbing dengan lembut, bukan dengan amarah atau kekerasan.

Nabi tidak pernah membentak anak-anak, bahkan terhadap cucu-cucunya, beliau menunjukkan kasih sayang luar biasa.

مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ

"Barang siapa tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Doa dan Harapan yang Baik untuk Anak

Doa orang tua adalah senjata spiritual dalam mendidik anak. Al-Qur'an mengajarkan doa yang sangat indah:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan kami dan keturunan-keturunan kami sebagai penyejuk mata kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan: 74)

Doa ini menunjukkan harapan agar anak bukan hanya baik secara duniawi, tetapi juga saleh dan bertakwa sebagai generasi penerus Islam.

7. Mewaspadai Pengaruh Lingkungan dan Media

Pendidikan anak Islami juga berarti melindungi mereka dari pengaruh negatif seperti tontonan yang merusak akhlak, pergaulan bebas, dan nilai-nilai sekuler. Orang tua perlu membatasi, mengawasi, serta memberi alternatif hiburan yang edukatif dan Islami.

 

Mendidik anak dalam keluarga yang Islami adalah tugas mulia yang membutuhkan ilmu, kesabaran, dan keteladanan. Dengan membangun fondasi tauhid, mengajarkan ibadah sejak kecil, menanamkan akhlak yang baik, dan memperkuat komunikasi penuh cinta, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan saleh.

Keluarga Islami melahirkan masyarakat Islami. Dan masyarakat Islami adalah cikal bakal kejayaan umat.

 

0 komentar:

Posting Komentar