![]() |
Komunikasi Efektif dalam Perkawinan |
Dr. Abdul Munir, M.Pd.I
(Penyuluh Agama Islam, KUA Sape)
Komunikasi
adalah fondasi utama dalam kehidupan rumah tangga. Banyak masalah dalam
perkawinan bukan berasal dari perbedaan pendapat, tetapi dari ketidakmampuan
menyampaikan dan memahami pesan secara baik. Islam sebagai agama yang sempurna
memberikan perhatian besar terhadap cara berkomunikasi, terutama dalam
kehidupan suami istri. Komunikasi yang baik bukan hanya menjembatani perbedaan,
tetapi juga mempererat cinta, menumbuhkan empati, dan memperkuat ketahanan
keluarga.
1.
Pentingnya Komunikasi dalam Rumah Tangga
Komunikasi adalah jalan utama untuk membangun
pengertian dan kerjasama antara suami dan istri. Tanpa komunikasi yang sehat,
rasa curiga, kesalahpahaman, dan konflik akan mudah muncul. Komunikasi efektif
membantu pasangan saling memahami kebutuhan, harapan, dan perasaan
masing-masing.
وَالكَلِمَةُ
الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
“Perkataan yang baik adalah
sedekah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2.
Prinsip-Prinsip Komunikasi Efektif dalam Islam
a. Bicara
dengan Lembut dan Santun
Islam sangat menekankan kelembutan dalam
berbicara. Bahkan dalam menghadapi orang yang zalim pun, Allah memerintahkan
untuk berkata dengan lemah lembut.
وَقُل
لَّهُمَا قَوْلًۭا كَرِيمًۭا
"Dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang baik."
(QS. Al-Isra’: 23)
b. Saling
Mendengarkan
Komunikasi bukan hanya tentang berbicara,
tetapi juga mendengarkan dengan penuh perhatian. Rasulullah ﷺ dikenal sebagai
pendengar yang sabar dan tidak memotong ucapan istrinya.
c. Menghindari
Ucapan yang Menyakiti
Kata-kata yang menyakitkan dapat membekas dalam
hati pasangan dan merusak hubungan. Dalam Islam, menjaga lisan adalah bagian
dari iman.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ
كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Barang siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR.
Bukhari dan Muslim)
d. Mengungkapkan
Perasaan dengan Jujur dan Sopan
Jujur penting, tapi harus disampaikan dengan
hikmah. Suami istri perlu terbiasa saling terbuka tanpa menyalahkan,
menghakimi, atau mengancam.
e. Berkomunikasi
dalam Waktu yang Tepat
Tidak semua waktu cocok untuk membicarakan
masalah serius. Dalam Islam, adab dan waktu sangat dijaga agar tidak menyakiti
perasaan pasangan.
Contoh Teladan Rasulullah dalam Komunikasi
Rumah Tangga
Rasulullah ﷺ adalah teladan dalam segala aspek,
termasuk dalam komunikasi dengan istri-istrinya. Beliau memanggil mereka dengan
panggilan sayang, mendengarkan keluhan mereka, bahkan membantu pekerjaan rumah.
Contohnya, ketika Aisyah r.a. marah, Rasulullah
tidak membalas dengan kemarahan, tetapi meredamnya dengan kasih sayang. Ini
menunjukkan pentingnya kontrol emosi dalam membangun komunikasi yang harmonis.
Komunikasi
yang efektif adalah kunci keharmonisan dalam rumah tangga. Islam mendorong
pasangan suami istri untuk saling berbicara dengan lembut, mendengarkan dengan
sabar, dan menyampaikan perasaan dengan hikmah. Dengan komunikasi yang sehat,
berbagai masalah rumah tangga dapat diatasi, cinta semakin kuat, dan keluarga
sakinah mawaddah wa rahmah dapat terwujud.
0 komentar:
Posting Komentar