Selasa, 01 Juli 2025

Komunikasi Efektif dalam Perkawinan

 

Komunikasi Efektif dalam Perkawinan

Dr. Abdul Munir, M.Pd.I

(Penyuluh Agama Islam, KUA Sape)

Komunikasi adalah fondasi utama dalam kehidupan rumah tangga. Banyak masalah dalam perkawinan bukan berasal dari perbedaan pendapat, tetapi dari ketidakmampuan menyampaikan dan memahami pesan secara baik. Islam sebagai agama yang sempurna memberikan perhatian besar terhadap cara berkomunikasi, terutama dalam kehidupan suami istri. Komunikasi yang baik bukan hanya menjembatani perbedaan, tetapi juga mempererat cinta, menumbuhkan empati, dan memperkuat ketahanan keluarga.

1. Pentingnya Komunikasi dalam Rumah Tangga

Komunikasi adalah jalan utama untuk membangun pengertian dan kerjasama antara suami dan istri. Tanpa komunikasi yang sehat, rasa curiga, kesalahpahaman, dan konflik akan mudah muncul. Komunikasi efektif membantu pasangan saling memahami kebutuhan, harapan, dan perasaan masing-masing.

وَالكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ

“Perkataan yang baik adalah sedekah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

2. Prinsip-Prinsip Komunikasi Efektif dalam Islam

a. Bicara dengan Lembut dan Santun

Islam sangat menekankan kelembutan dalam berbicara. Bahkan dalam menghadapi orang yang zalim pun, Allah memerintahkan untuk berkata dengan lemah lembut.

وَقُل لَّهُمَا قَوْلًۭا كَرِيمًۭا

"Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik."
(QS. Al-Isra’: 23)

b. Saling Mendengarkan

Komunikasi bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga mendengarkan dengan penuh perhatian. Rasulullah dikenal sebagai pendengar yang sabar dan tidak memotong ucapan istrinya.

c. Menghindari Ucapan yang Menyakiti

Kata-kata yang menyakitkan dapat membekas dalam hati pasangan dan merusak hubungan. Dalam Islam, menjaga lisan adalah bagian dari iman.

Rasulullah bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

d. Mengungkapkan Perasaan dengan Jujur dan Sopan

Jujur penting, tapi harus disampaikan dengan hikmah. Suami istri perlu terbiasa saling terbuka tanpa menyalahkan, menghakimi, atau mengancam.

e. Berkomunikasi dalam Waktu yang Tepat

Tidak semua waktu cocok untuk membicarakan masalah serius. Dalam Islam, adab dan waktu sangat dijaga agar tidak menyakiti perasaan pasangan.

Contoh Teladan Rasulullah dalam Komunikasi Rumah Tangga

Rasulullah adalah teladan dalam segala aspek, termasuk dalam komunikasi dengan istri-istrinya. Beliau memanggil mereka dengan panggilan sayang, mendengarkan keluhan mereka, bahkan membantu pekerjaan rumah.

Contohnya, ketika Aisyah r.a. marah, Rasulullah tidak membalas dengan kemarahan, tetapi meredamnya dengan kasih sayang. Ini menunjukkan pentingnya kontrol emosi dalam membangun komunikasi yang harmonis.

Komunikasi yang efektif adalah kunci keharmonisan dalam rumah tangga. Islam mendorong pasangan suami istri untuk saling berbicara dengan lembut, mendengarkan dengan sabar, dan menyampaikan perasaan dengan hikmah. Dengan komunikasi yang sehat, berbagai masalah rumah tangga dapat diatasi, cinta semakin kuat, dan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah dapat terwujud.

 

0 komentar:

Posting Komentar