Senin, 28 Juli 2025

Pentingnya Musyawarah dalam Mengambil Keputusan Keluarga

Pentingnya Musyawarah dalam Mengambil Keputusan Keluarga

  Dr. Abdul Munir, M.Pd.I
(Penyuluh Agama Islam, KUA Sape)

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, namun memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter dan peradaban. Dalam Islam, keluarga bukan hanya tempat berkumpulnya individu, tetapi juga ladang ibadah dan tanggung jawab bersama. Salah satu nilai luhur yang sangat ditekankan dalam kehidupan berumah tangga adalah musyawarah (syura) dalam mengambil keputusan.

Musyawarah bukan hanya budaya, tetapi perintah Allah dalam Al-Qur’an, bahkan diterapkan oleh Rasulullah dalam segala urusan—baik kecil maupun besar. Dalam konteks keluarga, musyawarah menjadi kunci untuk membangun kebersamaan, saling menghargai, dan keharmonisan antara suami, istri, dan anak-anak.

Landasan Syariat Musyawarah

Allah SWT berfirman:

وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ

“...dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka...”
(QS. Asy-Syura: 38)

Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang beriman menjadikan musyawarah sebagai prinsip hidup, termasuk dalam urusan keluarga. Bahkan, dalam Al-Qur’an pun Allah menganjurkan musyawarah dalam pengasuhan anak:

فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَن تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا

“Kemudian jika keduanya ingin menyapih anak dengan kerelaan dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.”
(QS. Al-Baqarah: 233)

Ayat ini memberi contoh bahwa hal sesederhana menyapih anak pun dianjurkan dengan musyawarah, apalagi keputusan-keputusan besar dalam rumah tangga.

Hikmah Musyawarah dalam Keluarga

1. Membangun Rasa Saling Percaya

Ketika pasangan diajak bermusyawarah, mereka merasa dihargai dan dipercaya. Ini akan membangun ikatan emosional yang kuat.

2. Menghindari Keputusan Sepihak

Keputusan sepihak seringkali memicu konflik. Dengan musyawarah, semua anggota keluarga punya ruang untuk menyampaikan pandangan dan pertimbangan.

3. Mendidik Anak dalam Nilai Demokratis Islami

Melibatkan anak-anak dalam keputusan (sesuai usia mereka) mengajarkan tanggung jawab, mendengar pendapat, dan menyampaikan ide dengan sopan.

4. Mengurangi Konflik dan Meningkatkan Keberkahan

Musyawarah meminimalisir kesalahpahaman dan menghasilkan keputusan yang lebih bijak. Ketika keputusan diambil bersama, insyaAllah akan lebih berkah dan membawa kebaikan.

Prinsip Musyawarah dalam Islam

  1. Niat karena Allah, bukan sekadar formalitas atau basa-basi.
  2. Saling mendengarkan tanpa menyela atau merendahkan.
  3. Keputusan diambil dengan pertimbangan maslahat bersama, bukan ego pribadi.
  4. Hasil musyawarah dihormati dan dijalankan dengan komitmen.

Contoh Praktik Musyawarah dalam Keluarga

ـ           Menentukan tempat tinggal atau pindah rumah.

ـ           Menyusun anggaran keuangan keluarga.

ـ           Memilih sekolah anak.

ـ           Menyikapi masalah pendidikan dan adab anak-anak.

ـ           Mengatur jadwal kerja dan pembagian tugas rumah tangga.

Musyawarah adalah cahaya dalam rumah tangga. Ia bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Keluarga yang terbiasa bermusyawarah akan tumbuh dalam suasana sakinah, mawaddah, dan rahmah. Marilah kita hidupkan budaya syura dalam rumah tangga, agar keputusan yang kita ambil selalu berada di atas ridha Allah.

إِن يُرِيدَا إِصْلَاحًا يُوَفِّقِ ٱللَّهُ بَيْنَهُمَا ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًا

“Jika mereka berkehendak untuk berdamai, niscaya Allah akan memberi taufik kepada keduanya...”
(QS. An-Nisa: 35)

 

0 comments: