Perkembangan zaman membawa banyak
perubahan dalam kehidupan manusia. Teknologi yang semakin canggih, budaya
global yang semakin terbuka, serta gaya hidup modern yang sering mengedepankan
individualisme telah menjadi tantangan tersendiri dalam kehidupan rumah tangga.
Di tengah arus zaman yang begitu deras, keluarga muslim dituntut untuk tetap
kokoh menjaga nilai-nilai Islam, keharmonisan, dan ketahanan rumah
tangganya.
Islam sebagai agama yang sempurna
telah memberikan panduan yang relevan sepanjang zaman, termasuk dalam
menjaga dan mengelola rumah tangga agar tetap sakinah, mawaddah, wa rahmah,
meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.
Tantangan
Zaman dalam Rumah Tangga
1.
Teknologi dan Media Sosial
Kehadiran gadget dan media sosial,
jika tidak dikendalikan, dapat menyebabkan jarak emosional antar anggota
keluarga, serta membuka pintu perselisihan karena kecemburuan atau
ketidakterbukaan.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
"Wahai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka."
(QS. At-Tahrim: 6)
Ayat ini menjadi pengingat
pentingnya kepemimpinan dan pengawasan dalam keluarga, termasuk dalam
penggunaan teknologi.
2.
Tekanan Ekonomi dan Gaya Hidup Konsumtif
Tantangan hidup modern membuat
banyak keluarga mengalami tekanan ekonomi. Keinginan untuk memenuhi standar
hidup "zaman now" kadang membuat pasangan suami-istri saling menuntut
secara tidak realistis.
آمِنُوا
بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُم مُّسْتَخْلَفِينَ فِيهِ ۖ
فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَأَنفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ
“Berimanlah kamu kepada Allah dan
Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan
kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan
(hartanya), bagi mereka pahala yang besar.”
(QS. Al-Hadid: 7)
Islam mengajarkan hidup sederhana,
jujur, dan bertanggung jawab secara finansial, sebagai pondasi keberkahan
dalam keluarga.
3.
Krisis Komunikasi dan Egoisme
Gaya hidup individualis menyebabkan komunikasi
suami-istri semakin renggang. Masing-masing sibuk dengan pekerjaan, media
sosial, atau urusan pribadi.
Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:
أكملُ
المؤمنين إيمانًا أحسنُهم خُلُقًا، وخيارُكم خيارُكم لنسائهم
“Orang mukmin yang paling sempurna
imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang
paling baik terhadap istri-istrinya.”
(HR. Tirmidzi no. 1162)
Komunikasi yang jujur dan penuh
kasih sayang adalah kunci ketahanan rumah tangga.
Solusi
Islam dalam Menghadapi Tantangan
1.
Menjadikan Islam sebagai Pedoman Hidup
Membekali keluarga dengan
nilai-nilai tauhid, ibadah, akhlak, dan ilmu agama akan menjadi benteng paling
kuat menghadapi perubahan zaman.
2.
Membudayakan Musyawarah
Allah berfirman:
وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ
"...dan urusan mereka
(diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka..."
(QS. Asy-Syura: 38)
Musyawarah dalam keluarga memperkuat
rasa saling percaya dan mencegah konflik.
3.
Menjaga Ibadah dan Doa dalam Keluarga
Keluarga yang menjaga salat
berjamaah, berdoa bersama, dan saling menasihati akan memiliki kekuatan
spiritual yang kokoh.
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Allah,
anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan dan keturunan kami sebagai
penyejuk mata, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al-Furqan: 74)
Menghadapi tantangan zaman bukan
berarti menghindari kemajuan, tetapi menghadapinya dengan nilai-nilai Islam
sebagai kompas hidup. Keluarga yang bertakwa akan mampu menavigasi arus zaman
dengan bijak dan tetap menjadi tempat yang menenangkan hati. Sebagaimana sabda
Nabi ﷺ:
كُلُّكُمْ
رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan
setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Semoga keluarga kita senantiasa
diberi kekuatan iman, kesabaran, dan kebersamaan dalam menghadapi segala ujian
zaman. Āmīn.







0 comments:
Posting Komentar