Selasa, 29 Juli 2025

Menghadapi Tantangan Zaman dalam Kehidupan Rumah Tangga

Menghadapi Tantangan Zaman dalam Kehidupan Rumah Tangga


 Dr. Abdul Munir, M.Pd.I
(Penyuluh Agama Islam, KUA Sape)

Perkembangan zaman membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Teknologi yang semakin canggih, budaya global yang semakin terbuka, serta gaya hidup modern yang sering mengedepankan individualisme telah menjadi tantangan tersendiri dalam kehidupan rumah tangga. Di tengah arus zaman yang begitu deras, keluarga muslim dituntut untuk tetap kokoh menjaga nilai-nilai Islam, keharmonisan, dan ketahanan rumah tangganya.

Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan panduan yang relevan sepanjang zaman, termasuk dalam menjaga dan mengelola rumah tangga agar tetap sakinah, mawaddah, wa rahmah, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.

Tantangan Zaman dalam Rumah Tangga

1. Teknologi dan Media Sosial

Kehadiran gadget dan media sosial, jika tidak dikendalikan, dapat menyebabkan jarak emosional antar anggota keluarga, serta membuka pintu perselisihan karena kecemburuan atau ketidakterbukaan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka."
(QS. At-Tahrim: 6)

Ayat ini menjadi pengingat pentingnya kepemimpinan dan pengawasan dalam keluarga, termasuk dalam penggunaan teknologi.

2. Tekanan Ekonomi dan Gaya Hidup Konsumtif

Tantangan hidup modern membuat banyak keluarga mengalami tekanan ekonomi. Keinginan untuk memenuhi standar hidup "zaman now" kadang membuat pasangan suami-istri saling menuntut secara tidak realistis.

آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُم مُّسْتَخْلَفِينَ فِيهِ ۖ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَأَنفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ

“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (hartanya), bagi mereka pahala yang besar.”
(QS. Al-Hadid: 7)

Islam mengajarkan hidup sederhana, jujur, dan bertanggung jawab secara finansial, sebagai pondasi keberkahan dalam keluarga.

3. Krisis Komunikasi dan Egoisme

Gaya hidup individualis menyebabkan komunikasi suami-istri semakin renggang. Masing-masing sibuk dengan pekerjaan, media sosial, atau urusan pribadi.

Padahal Rasulullah bersabda:

أكملُ المؤمنين إيمانًا أحسنُهم خُلُقًا، وخيارُكم خيارُكم لنسائهم

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya.”
(HR. Tirmidzi no. 1162)

Komunikasi yang jujur dan penuh kasih sayang adalah kunci ketahanan rumah tangga.

Solusi Islam dalam Menghadapi Tantangan

1. Menjadikan Islam sebagai Pedoman Hidup

Membekali keluarga dengan nilai-nilai tauhid, ibadah, akhlak, dan ilmu agama akan menjadi benteng paling kuat menghadapi perubahan zaman.

2. Membudayakan Musyawarah

Allah berfirman:

وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ

"...dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka..."
(QS. Asy-Syura: 38)

Musyawarah dalam keluarga memperkuat rasa saling percaya dan mencegah konflik.

3. Menjaga Ibadah dan Doa dalam Keluarga

Keluarga yang menjaga salat berjamaah, berdoa bersama, dan saling menasihati akan memiliki kekuatan spiritual yang kokoh.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan dan keturunan kami sebagai penyejuk mata, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al-Furqan: 74)

Menghadapi tantangan zaman bukan berarti menghindari kemajuan, tetapi menghadapinya dengan nilai-nilai Islam sebagai kompas hidup. Keluarga yang bertakwa akan mampu menavigasi arus zaman dengan bijak dan tetap menjadi tempat yang menenangkan hati. Sebagaimana sabda Nabi :

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Semoga keluarga kita senantiasa diberi kekuatan iman, kesabaran, dan kebersamaan dalam menghadapi segala ujian zaman. Āmīn.

 

0 comments: